HALLOUP.COM – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengaku telah memberikan sejumlah masukan mengenai kriteria calon wakil presiden.
Calon Wapres itu akan mendampingi Anies Baswedan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Din Syamsuddin, Anies Baswedan dipersepsikan oleh masyarakat sebagai figur Muslim, sehingga lebih cocok dipadukan dengan sosok nasionalisme.
“Anies Baswedan lebih dipersepsikan sebagai figur muslim,” Din Syamsuddin di Jalan Margasatwa, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Mei 2023.
Baca Juga:
Terkait Dugaan Korupsi Proyek Iklan Bank BJB, KPK akan Panggil Mantan GubernurJabar Ridwan Kamil
Termasuk James Riady, Prabowo Subianto Kenalkan Konglomerat kepada Investor Global Ray Dalio
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Semoga Allah Melimpahkan Rahmat-Nya kepada Keluarga Kita
Kalau bisa wakilnya dari pihak bukan seberang, ya, yang subkultur. Inilah kebersamaan kita,” kata Din Syamsuddin.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Prabowo Subianto di Posisi Puncak, Ungguli Ganjar dan Anies
Din Syamsuddin membeberkan sederet nama yang berpotensi menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.
Mulai dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa.
Baca Juga:
Berselisih dengan Kardinal Soal Defisit Keuangan Vatikan, Kondisi Paus Fransiskus Sebelum Dirawat
Din Syamsuddin menilai semua tokoh itu masuk dalam kriteria yang cocok untuk mendampingi Anies.
“AHY masuk dalam kategori itu, ‘kan dari Partai Demokrat. Kalau Khofifah, dari tokoh muslimah.”
“Jadi, sepenuhnya kepada partai pengusung dan kepada calon presiden,” tambah Din Syamsuddin.
Meski begitu, semua keputusan ada di tangan partai politik pengusung.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Sulaiman akan Tindak Atau Segel Pengusaha yang Jual Harga Pangan di Atas HET
Hallo Media Ajak Wartawan Berjiwa Wirausaha di Kota dan Kabupaten untuk Gabung Menjadi Koresponden
Dia juga menyarankan agar tokoh-tokoh yang terpilih harus menjunjung nilai pluralisme karena Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
“Iya, harus pluralisme karena ini masyarakat dan bangsa yang majemuk,” kata Din Syamsuddin
Oleh karena itu, saya tidak berada pada posisi yang boleh mengusulkan, hanya boleh berpikir,” ucap Din Syamsuddin.***