HAIUPDATE.COM – Pemerintah Tiongkok berharap Prabowo Subianto dapat melakukan kunjungan kenegaraan secara resmi ke Tiongkok setelah resmi dilantik sebagai presiden Republik Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hal itu di Shanghai, Minggu (16/6/2024).
“Mereka berharap begitu prabowo dilantik bisa berkunjung ke Tiongkok.”
“Ada beberapa agenda yang sudah mereka usulkan,” kata Pandjaitan kepada kantor berita Antara.
Baca Juga:
Berpeluang Menjadi Menteri, Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan Beri Perhatian kepada Relawan
Ketua Umum Kadin Hasil Munaslub Anindya Bakrie Buka Peluang Arsjad Rasjid Jadi Dewan Pertimbangan
“Chna berharap kerja sama Indonesia dan Tiongkok bisa lebih bagus, dan kembali lagi mengingatkan bahwa ‘One China Policy’ itu betul-betul dijaga,” jelas Luhut.
Luhut mengatakan hubungan Indonesia-China tidak hanya dilakukan melalui jalur diplomasi formal.
Tetapi juga ditunjang dengan relasi personal para pejabat tingginya.
Prabowo Bertemu Pimpinan Tiongkok Sebelum Dilantik
Baca Juga:
KPK Segera Umumkan ke Publik, Hasil Analisis Klarifikasi Kaesang Pangarep ‘Nebeng’ Jet Pribadi ke AS
Partai Gerindra Tanggapi Dukungan SBY dan Presiden Jokowi kepada Pemerintahan Prabowo Subianto
“Mereka sangat senang saat pertemuan Pak Prabowo yang juga bicara dengan Presiden Xi dan Perdana Menteri Li Qiang.”
“Mereka sangat senang sekali dan saya kira itu modal penting,” kata Luhut.
Presiden RI terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke China pada 31 Maret-2 April 2024.
Saat itu Prabowo bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Li Qiang, dan Menteri Pertahanan China Admiral Dong Jun.
Baca Juga:
Mayat Pasangan Suami Istri Lansia Gegerkan Warga Cipondoh Tangerang, Ditemukan Pisau di Dekat Korban
Saat datang ke China, Prabowo juga sempat berkunjung ke salah satu sekolah di Dustrik Dongcheng, Beijing.
Saat kunjungan ke sekolah tersebut, Prabowo pun melihat kantin sekolah yang menyediakan makan siang gratis untuk siswanya.
Program tersebut juga diusung pasangan Prabowo-Gibran semasa kampanye.
Jalur Hubungan Diplomasi Saǰa Tak Cukup
Terkait dengan kredibilitas Indonesia pada masa pemerintahan presiden-wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Luhut mengaku juga ditanya mengenai hal tersebut.
“Dia (Wang Yi) tanya mengenai itu, tapi saya yakin Pak Prabowo kan ingin berhasil juga, dia tidak mau gagal.”
“Saya pikir dia pekerja keras dan akan meneruskan program Pak Jokowi. Tentu disempurnakan sana sini dan mereka (China) percaya sama kita,” tegas Luhut.
Luhut mengatakan hubungan Indonesia-China tidak hanya dilakukan melalui jalur diplomasi formal.
Hal itu misalnya terjadi dalam hubungannya dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.
“Pertemuan dengan Pak Wang Yi itu, kita berteman lah ya. Saya pikir penting tidak bisa hanya hubungan formal.”
“Harus sampai pada hubungan personal, hubungan pribadi, harus ada ‘trust’ (kepercayaan),” ungkap Luhut.
Luhut dan Wang Yi merupakan dua tokoh sentral dalam High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI-China.
Keduanya bertemu di Jilin pada Kamis (13/6/2024), sebagai kelanjutan HDCM pada April 2024 di Labuan Bajo.
“Saya dengan Pak Wang Yi selalu terbuka dalam konteks kepentingan negara kita masing-masing dan kepentingan regional.” kata Luhut.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Duniaenergi.com dan Infomaritim.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Topikpost.com dan Hariansumedang.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.