HAIUPDATE.COM – Pusat Pengendalian Operasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran melaporkan 2 hari hujan deras tersebut memicu terjadinya banjir dan longsor.
Longsor yang mengakibatkan kerusakan bangunan terjadi di Desa Karangjaladri, Cibenda dan Bojong, Kecamatan Parigi, serta Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang.
Data BPBD setempat menyebutkan sejumlah wilayah yang terkena banjir dan longsor mengakibatkan sedikitnya 372 KK atau 1.027 terdampak.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
KPK Buka Opsi Periksa Bobby Nasution dalam Kasus Suap Proyek Jalan
Harga Pangan Nasional Menurun, Cabai dan Ikan Tetap Picu Kegelisahan Konsumen
Jasa Siaran Pers Persriliscom Melayani Publikasi ke Lebih dari 150 Media Online Berbagai Segmentasi

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun demikian, tidak ada laporan warga yang melakukan evakuasi ke tempat aman maupun korban jiwa.
BPBD Kabupaten Pangandaran merilis adanya dampak kerusakan akibat bencana ini, antara lain rumah rusak 4 unit dan beberapa pohon tumbang.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Pihak Kepolisian Lakukan Pengalihan Jalan Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
Baca Juga:
Reshuffle Terkubur: Presiden Prabowo Subianto Pilih Stabilitas alih-alih Perombakan Kabinet
Proyek Rumah Eks Pejuang Timor Timur Diusut Kejaksaan, Wamen PU Diana Kusumastuti Diperiksa Jaksa
Tubuh Bisa Kekurangan Nutrisi Meski Pola Makan Sudah Dianggap Sehat
Selain itu infrastruktur jalan alternatif dari Karangkamiri menuju Langkaplancar terganggu.
Kondisi jalan amblas dan tinggi muka air mencapai 50 cm menyebabkan kendaran roda dua dan empat tidak dapat mengaksesnya.
BPBD setempat menyampaikan bencana hidrometeorologi basah di wilayahnya terjadi setelah hujan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang, terjadi sejak Kamis (6/7/2023).
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi basah
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Menyambut Albanese, Dentuman Meriam dan Diplomasi di Tengah Krisis Global
Termasuk PT Adaro Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal, KESDM Wajibkan 7 Perusahaan Lakukan Hilirisasi
Seperti banjir dan lonngsor dan apabila harus evakuasi, pastikan langkah-langkah aman saat melakukannya, seperti rute evakuasi atau pun proses evakuasi dengan bantuan petugas. ***