HAIUPDATE.COM – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menanggapi soal kesiapannya menjadi ketua umum Partai Golkar.
Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pencalonan jabatan dilakukan melalui mekanisme partai.
Sebagai kader, Bahlil Lahadalia juga merasa terpanggil jika memang dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
“Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai.”
Baca Juga:
Baca artikel lainnya di sini: Akhirnya Luhut Binsar Pandjaitan Bersedia Menjadi Ketua Umum Partai Golkar, Ini Syarat yang Dimintanya
“Saya pikir semuanya terpanggil, tapi lewat mekanisme partai,” ujar Bahlil Lahadalia.
Terkait status di Golkar, Bahlil Lahadalia menyatakan masih menjadi kader Partai Golkar dan tidak pernah pindah ke partai lain.
Hal itu disampaikan Bahlil saat ditanya soal kemungkinan dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca Juga:
Muncul Wacana Duet Anies Baswedan dan Kaesang Pangarep di Pilkada DKI Jakarta, Ini Tanggapan
“Saya itu kalau kader, saya itu dari 2001 sampai 2014 struktural, selebihnya saya enggak lagi struktural.”
“Tapi kan saya enggak pernah pindah partai,” kata Bahlil Lahadalia saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 25 Juli 2023.
Sebelumnya, Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bersedia menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Namun Luhut mengajukan syarat, yaitu jika mendapat dukungan dari anggota partai beringin tersebut.
Baca Juga:
Terkait Sidang Sengketa Pilpres 2024, MK Panggil Menteri Muhajir, Airlangga, Sri Mulyani, dan Risma
Prabowo Sebut Golkar Komitmen untuk Kaderkan Anak Muda Usai Usulkan Gibran Rakabuming Jadi Cawapres
“Kalau didukung, mau,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan meluruskan bahwa dirinya tak memiliki masalah pribadi dan hanya akan menunggu keputusan partai.
Hal itu terkait dengan santernya wacana yang menyebutkan dirinya ingin menggeser posisi Airlangga Hartarto.***