Uang Gentayangan Tidak Pulang Pulang, Malah Uangnya Lari Kabur Ketakutan, Mampir Pun Tak Mau

Avatar photo

Selasa, 25 Juli 2023 - 15:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Mata Uang Rupiah. (Pexels.com/ahsanjaya)

Ilustrasi Mata Uang Rupiah. (Pexels.com/ahsanjaya)

Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)

HAIUPDATE.COM – Masalah terbesar yang dihadapi sekarang adalah kanker atau kantong kering.

Padahal uang yang berseliwuran di angkasa banyak, tapi tidak ada yang mendarat di kantong

Malah uangnya lari kabur ketakutan. Mampir pun tak mau. Akibatnya kantong kering.

Seperiti dikatakan oleh menteri keuangan bahwa uang kabur dari Indonesia dan diparkir di singapur banyak banget. Jumlahnya Rp. 2500 triliun. Mungkin lebih.

Padahal pemerintah Singapura mengatakan bahwa negaranya bukan tempat menyimpan uang kotor dari Indonesia.

Berarti secara explisit pemerintah Singapura mengatakan bahwa uang yang kabur dari Indonesia ke negaranya itu uang haram. Silakan dikejar kira kira begitu.

Saling balas antara menteri keuangan Indonesia dan pemerintah Singapura ini bermakna bahwa uang 2500 triliun itu uang buronan.

Artinya itu uang haram dan pemerintah singapur siap berburu sama sama dengan Indonesia.

Masalahnya pemerintah singapura tak terlalu tertarik dengan uang itu sementara indonesia butuh banget.

Masalah kunci dalam perkara ini adalah uang yang tadinya halal karena kabur akhirnya sekarang menjadi uang kotor dan haram.

Uang yang tadinya legal sekarang ilegal. Sungguh gawat. Pola ini terjadi secara beruntun dan bertubi tubi dalam beberapa waktu terakhir.

Awal tahun lalu pemerintah dihebohkan oleh kegiatan pencucian uang yang dilakukan oleh kementerian keuangan.

Nilainya sangat fantastis yakni mencapai Rp. 349 triliun. Melibatkan puluhan pejabat kemenkeu. Tentu saja semua orang kaget termasuk kemenkeu sendiri.

Lah tadi uang ini oke oke saja diolah kemenkeu, sekarang mengapa disebut pencucian uang. Sementara pencucian adalah kejahatan transnasional kelas satu.

Belum habis kaget ini kembali kasus impor emas ribuan ton oleh antam. Terakhir kepergok senilai Rp. 47 triliun. Itu yang ketahuan yang belum ketahuan bisa lebih besar lagi.

Tentu saja rakyat indonesia kaget. Dan yang paling kaget tentu Antam. Bukannya tadinya impor begini oke oke saja, mengapa sekarang dibilang impor ilegal?

Lagi lagi kaget! KPK mengumumkan adanya ekspor nickel ilegal sdbanyak 5 juta ton. Wuih itu angka yang sangat fantastis. Nilainya bisa mencapai 1500-1800 triliun.

Wah ilegal kok bisa sebanyak itu. Kalau cuma satu dua ton sih okelah. Ini 5 juta ton ilegal.

Ini berarti semua kegiatan ekspor timah ilegal dan kebetulan ekapor nya ke china.

Tentu saja ini membuat semua kaget, kemenkeu, kemendag, kementerian investasi, dll.

Loh tadinya praktek ekspor timah oke oke saja, lalu mengapa sekarang dikatakan ilegal. Gawat.

Mengapa gawat? ini semua yang tadinya legal sekarang di ilegalkan. Semua yang tadinya halal sekarang diharamkan.

Masalahnya uang yang dihasilkan dari kegiatan di atas sudah tidak boleh diambil.

Sekarang uang tersebut adalah uang haram dan jadi buronan interpol.

Padahal tadinya uang itulah yang mengisi kantong APBN, membaiayai politik nasional, menopang kehidupan politik dan kejayaan oligarki Indonesia.

Sekarang uang itu diharamkan. Uang yang tadinya halal sekarang telah jadi buronan.

Kalau begini bagaimana cara Presiden Jokowi cari uang untuk menyelesaikan tugasnya sampai tahun 2024? Ini merupakan pertanyaan besar dan sungguh serius.

Sementara mau utang sudah gak bisa lagi. Karena uang hanya bisa datang jika Indonesia melaksanakan transisi energi, stop. Batubara stop. Sawit. Lah oligarki hidupnya dari sono.

Terakhir dua kapal tengker membawa minyak impor ilegal ditangkap Badan Keamanan Laut/Bakamla (nanti kita ulas lagi ya).

Jadi inilah syair tembang jawa, seapes apesnya wong kalau ditinggal pergi oleh uang. Syukur syukur bisa tidur, bangun tidur melamun lagi tanpa tepi.*

Berita Terkait

Pidato di Turki, Presiden Prabowo Subianto: Sekarang Terjadi Penindasan Bangsa Besar ke Bangsa Lemah!
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Menuju cahaya ilahi, menuju kesempurnaan hati. Saatnya mengucapkan selamat Hari Raya
Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release
Presiden Prabowo Subianto Kembali Ingatkan Jajarannya untuk Perbaiki Komunikasi kepada Publik
Terkait Dugaan Korupsi Proyek Iklan Bank BJB, KPK akan Panggil Mantan GubernurJabar Ridwan Kamil
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Semoga Allah Melimpahkan Rahmat-Nya kepada Keluarga Kita
Presiden Prabowo Subianto Imbau Kepala Daerah dari Partai di KIM Gencarkan Perbaikan Sekolah
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 13:34 WIB

Akhirnya Prabowo Subianto Bertemu dengan Megawati Soekarno Putri, Silaturahmi Idul Fitri 2,5 Jam

Kamis, 3 April 2025 - 13:56 WIB

Putra Presiden Prabowo Bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, Ini Tanggapan Gibran Rakabuming Raka

Kamis, 27 Februari 2025 - 07:06 WIB

Partai Demokrat Merespons Positif Terkait Pernyataan Presiden Soal Peluang AHY Ikuti Jejak SBY di 2030

Selasa, 25 Februari 2025 - 14:25 WIB

SBY Menjadi Ketua Majelis Tinggi, AHY Terpilih Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2025 – 2030

Kamis, 6 Februari 2025 - 17:54 WIB

Soal Rencana Perombakan Kabinet di Internal Kabinet Merah Putih, Mensesneg Prasetyo Hadi Buka Suara

Sabtu, 25 Januari 2025 - 14:44 WIB

Mensesneg Prasetyo Hadi Ucapkan Selamat HUT ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

Sabtu, 25 Januari 2025 - 14:10 WIB

Respons Titiek Soeharto Soal Kemungkinan Sikap Politik PDIP Bergabung ke Pemerintahan Prabowo

Minggu, 19 Januari 2025 - 18:40 WIB

Ketua Umum Golkar Jelaskan Soal Gibran Rakabuming Raka Batal Hadiri Puncak HUT Ke-65 Ormas MKGR

Berita Terbaru