Oleh: Salamuddin Daeng, Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI)
HAIUPDATE.COM – Masalah terbesar yang dihadapi sekarang adalah kanker atau kantong kering.
Padahal uang yang berseliwuran di angkasa banyak, tapi tidak ada yang mendarat di kantong
Malah uangnya lari kabur ketakutan. Mampir pun tak mau. Akibatnya kantong kering.
Baca Juga:
Bangun Komunikasi dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Presiden Jokowi Perintahkan Sri Mulyani
Termasuk Eskalasi Tensi Geopolitik di Berbagai Kawasan, Indonesia Hadapi Beberapa Risiko Global
Seperiti dikatakan oleh menteri keuangan bahwa uang kabur dari Indonesia dan diparkir di singapur banyak banget. Jumlahnya Rp. 2500 triliun. Mungkin lebih.
Padahal pemerintah Singapura mengatakan bahwa negaranya bukan tempat menyimpan uang kotor dari Indonesia.
Berarti secara explisit pemerintah Singapura mengatakan bahwa uang yang kabur dari Indonesia ke negaranya itu uang haram. Silakan dikejar kira kira begitu.
Saling balas antara menteri keuangan Indonesia dan pemerintah Singapura ini bermakna bahwa uang 2500 triliun itu uang buronan.
Baca Juga:
Naik Signifikan Akibat Pemilu dan Bantuan Sembako Pangan, Pemerintah Sudah Belanja Rp 427,6 Triliun
Artinya itu uang haram dan pemerintah singapur siap berburu sama sama dengan Indonesia.
Masalahnya pemerintah singapura tak terlalu tertarik dengan uang itu sementara indonesia butuh banget.
Masalah kunci dalam perkara ini adalah uang yang tadinya halal karena kabur akhirnya sekarang menjadi uang kotor dan haram.
Uang yang tadinya legal sekarang ilegal. Sungguh gawat. Pola ini terjadi secara beruntun dan bertubi tubi dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga:
Libatkan Oknum Pegawai Kementerian Komdigi, Polda Metro Jaya Tetapkan 22 Tersangka Judi Online
Puluhan WNI di Brasil Sambut Kedatangan Prabowo Subianto: Senang dan Bangga bisa Berjabat Tangan
PM Kanada Justin Trudeau Beri Pujian di Sela APEC, Kepemimpinan Prabowo Subianto Luar Biasa
Awal tahun lalu pemerintah dihebohkan oleh kegiatan pencucian uang yang dilakukan oleh kementerian keuangan.
Nilainya sangat fantastis yakni mencapai Rp. 349 triliun. Melibatkan puluhan pejabat kemenkeu. Tentu saja semua orang kaget termasuk kemenkeu sendiri.
Lah tadi uang ini oke oke saja diolah kemenkeu, sekarang mengapa disebut pencucian uang. Sementara pencucian adalah kejahatan transnasional kelas satu.
Belum habis kaget ini kembali kasus impor emas ribuan ton oleh antam. Terakhir kepergok senilai Rp. 47 triliun. Itu yang ketahuan yang belum ketahuan bisa lebih besar lagi.
Tentu saja rakyat indonesia kaget. Dan yang paling kaget tentu Antam. Bukannya tadinya impor begini oke oke saja, mengapa sekarang dibilang impor ilegal?
Lagi lagi kaget! KPK mengumumkan adanya ekspor nickel ilegal sdbanyak 5 juta ton. Wuih itu angka yang sangat fantastis. Nilainya bisa mencapai 1500-1800 triliun.
Wah ilegal kok bisa sebanyak itu. Kalau cuma satu dua ton sih okelah. Ini 5 juta ton ilegal.
Ini berarti semua kegiatan ekspor timah ilegal dan kebetulan ekapor nya ke china.
Tentu saja ini membuat semua kaget, kemenkeu, kemendag, kementerian investasi, dll.
Loh tadinya praktek ekspor timah oke oke saja, lalu mengapa sekarang dikatakan ilegal. Gawat.
Mengapa gawat? ini semua yang tadinya legal sekarang di ilegalkan. Semua yang tadinya halal sekarang diharamkan.
Masalahnya uang yang dihasilkan dari kegiatan di atas sudah tidak boleh diambil.
Sekarang uang tersebut adalah uang haram dan jadi buronan interpol.
Padahal tadinya uang itulah yang mengisi kantong APBN, membaiayai politik nasional, menopang kehidupan politik dan kejayaan oligarki Indonesia.
Sekarang uang itu diharamkan. Uang yang tadinya halal sekarang telah jadi buronan.
Kalau begini bagaimana cara Presiden Jokowi cari uang untuk menyelesaikan tugasnya sampai tahun 2024? Ini merupakan pertanyaan besar dan sungguh serius.
Sementara mau utang sudah gak bisa lagi. Karena uang hanya bisa datang jika Indonesia melaksanakan transisi energi, stop. Batubara stop. Sawit. Lah oligarki hidupnya dari sono.
Terakhir dua kapal tengker membawa minyak impor ilegal ditangkap Badan Keamanan Laut/Bakamla (nanti kita ulas lagi ya).
Jadi inilah syair tembang jawa, seapes apesnya wong kalau ditinggal pergi oleh uang. Syukur syukur bisa tidur, bangun tidur melamun lagi tanpa tepi.*